Dalam sudut pandang agama, biasanya penggunaan mainan seks dilarang karena berkaitan dengan perzinahan. Namun ditinjau dari segi ilmiah, penggunaan mainan seks dalam taraf yang wajar masih memiliki keuntungan diantaranya:
- Pada wanita yang menderita inkontinensia (ngompol) dan prolapsus uteri (bergesernya rahim), penggunaan mainan seks dapat melatih otot pubokoksigeus mereka, suatu otot yang berkontraksi saat orgasmus.
- Pada pria yang menderita penyakit prostat, penggunaan dildo dapat berguna untuk masasi (pijat). (berbahaya jika penderita mengalami kanker prostat atau infeksi akut)
- Pada penderita yang diabetes dan sklerosis multipel, dapat meningkatkan fungsi seksual dengan peningkatan transmisi saraf.
- Bagi penderita hieprtensi atau depresi yang mungkin kehilangan gairah seksual, mainan seks berguna untuk meningkatkan gairah seksual yang hilang tersebut.
- Begitupun pada wanita post-menopause yang kehilangan kesensitifan klitoris, mainan seks terkadang berguna.
- Mainan seks jenis vibrator dinilai cukup berfungsi pada wanita yang mengalami gangguan pada pelvik (panggul)
- Dan lain-lain.
- Meningkatkan risiko infeksi organ seksual, terutama bagi personal yang kurang memperhatikan kebersihan.
- Disalahgunakan sebagai alat seksual satu-satunya, sehingga bukan tidak mungkin menimbulkan dampak kelainan seksual.
- Menimbulkan iritasi dan lesi (lecet), terutama pada mukosa vagina.
- Dan lain-lain.
Kita, sebagai orang timur yang bertempat tinggal di Bumi Indonesia, mungkin penggunaan mainan seks ialah hal yang tabu. Apalagi negeri kita sangat kuat pengaruh-pengaruh agamis yang melekat, sehingga kita secara rasional mungkin menolak menggunakan mainan seks sebagai ajang untuk kepuasan seksual. Bagaimana menurutmu???
http://terselubungsekali.blogspot.com/2011/04/apa-keuntungan-dan-kerugian-menggunakan.html
No comments:
Post a Comment