Onani adalah perilaku seksual dengan melakukan rangsangan berupa gesekan atau sentuhan dengan atau tanpa menggunakan alat bantu terhadap alat yang kelamin sehingga timbul sensasi seksual bahkan orgasme.
Perilaku seks ini menuai banyak kontroversi dari segala sudut pandangnya. Tentang onani ini, tidak jarang terjadi perdebatan antara segi sains dan agama.
Dalam artikel kali ini, penulis tidak membicarakan soal siapa menang dan siapa kalah dalam pendapat tentang diperbolehkan atau tidak onani, tetapi penulis hanya membicarakan tentang pengaruh dari onani; baik pengaruh positif, maupun pengaruh negatif berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dikembangkan.
Pengaruh Positif:
Perilaku seks ini menuai banyak kontroversi dari segala sudut pandangnya. Tentang onani ini, tidak jarang terjadi perdebatan antara segi sains dan agama.
Dalam artikel kali ini, penulis tidak membicarakan soal siapa menang dan siapa kalah dalam pendapat tentang diperbolehkan atau tidak onani, tetapi penulis hanya membicarakan tentang pengaruh dari onani; baik pengaruh positif, maupun pengaruh negatif berdasarkan penelitian yang baru-baru ini dikembangkan.
Pengaruh Positif:
- Membantu mengurangi stres seksual (ketika birahi memuncak)
- Membuat orang merasa lebih nyaman dengan seksualitasnya
- Membantu mengurangi prevalensi (angka kejadian) penularan "penyakit menular seksual"
- Meningkatkan "aspek persiapan" sebelum melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
- Onani yang berlebihan dapat menyebabkan skin abrasions (lecet kulit) dan superficial bruising (memar pada jaringan bawah kilit/siperfisial)
- Onani dapat menyebabkan perilaku obsesif terhadap seksual dan adiksi (ketagihan) di mana hal ini merupakan gangguan jiwa sederhana.
- Berdasarkan data statistik, onani dapat menyebabkan berkurangnya jam terbang seseorang untuk melakukan aktivitas lain (seperti organisasi, belajar kelompok, dan sebagainya).
Menurut Saya:
Yang jelas, aspek agama harus dikedepankan ketimbangan aspek ilmiah karena aspek ilmiah dapat berubah sepanjang waktu, sedangkan aspek agama (ketuhanan) tidak akan berubah sampai kapanpun. Apa yang telah ditetapkan, tetaplah sudah.
No comments:
Post a Comment